Terletak di jantung Kota Malang, Pasar Oro-Oro Dowo telah menjadi pusat kuliner yang mempertahankan cita rasa asli Jawa Timur selama beberapa generasi. Lebih dari sekadar pasar tradisional biasa, surga kuliner bersejarah ini menawarkan petualangan gastronomi yang mengajak kita menelusuri waktu, di mana resep-resep turun temurun dan teknik memasak tradisional tetap dilestarikan dengan penuh cinta.
Keunikan Pasar Oro-Oro Dowo terletak pada kemampuannya mempertahankan keaslian cita rasa dalam setiap hidangan. Warung-warung legendaris di sini menyajikan makanan yang dimasak dengan cara-cara tradisional persis seperti puluhan tahun lalu, menggunakan metode:
-
- Masak dengan kayu bakar yang menghasilkan aroma khas yang menggugah selera
- Bumbu tumbuk batu untuk rasa yang lebih kaya dan kompleks
- Resep turun-temurun yang tidak tergerus tren makanan modern
Suasana pasar yang hidup semakin menambah daya tariknya. Bunyi sizzle dari wajan, suara tumbukan bumbu, dan obrolan hangat para pedagang menciptakan simfoni budaya pasar Jawa yang otentik. Dari pagi hingga larut malam, udara di sini dipenuhi aroma:
-
- Gula merah karamel dari jajanan tradisional
- Rempah-rempah wangi dari hidangan yang dimasak perlahan
- Kelapa sangrai segar yang digunakan dalam berbagai olahan
Pasar ini bukan sekadar tempat memuaskan rasa lapar, tapi juga museum hidup yang melestarikan warisan kuliner Indonesia. Setiap kunjungan adalah petualangan rasa sekaligus pengalaman budaya. Popularitasnya yang tak pernah pudar membuktikan bahwa cita rasa otentik tak pernah lekang oleh waktu, terus menarik baik warga lokal maupun wisatawan yang mencari keaslian rasa.
Bagi pecinta kuliner dan penjelajah budaya, Pasar Oro-Oro Dowo menawarkan kesempatan langka untuk mencicipi sejarah – di mana setiap hidangan bercerita tentang tradisi kuliner Jawa yang telah bertahan melintasi zaman.
Table of Contents
ToggleKuliner Legendaris Pasar Oro-Oro Dowo
Nasi Jagung Bu Sumiati
Sejak 1987, Bu Sumiati setia menghidangkan nasi jagung dengan racikan tradisional. Seporsi nasi jagung disajikan dengan ikan asin, mendol, dadar jagung, urap sayur, dan kuah lodeh yang gurih. Kelezatannya tetap terjaga meski telah puluhan tahun berdiri, menjadikannya salah satu kuliner wajib dicoba di Malang.
Gado-gado Pak Wito
Gado-gado Pak Wito telah menjadi legenda sejak 1977. Hidangan ini terdiri dari sayuran segar, lontong, kentang, dan telur, disiram bumbu kacang kental yang gurih. Uniknya, Pak Wito juga menyediakan bumbu kemasan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Martabak Mini Mas Arief
Martabak mini buatan Mas Arief selalu ramai pengunjung. Proses pembuatannya yang menarik—dari adonan yang digoreng hingga taburan daun bawang dan daging ayam—menciptakan aroma menggoda. Antrean panjang kerap terlihat di depan lapaknya, bukti kepopuleran martabak ini.
Kuliner Malam Pasar Oro-Oro Dowo
Ayam Goreng Malabar
Buka mulai sore hingga malam, Ayam Goreng Malabar menyajikan ayam goreng krispi dengan bumbu rempah khas. Pelengkapnya beragam, mulai dari usus ayam, tempe, tahu, hingga tumis sawi hijau. Harganya terjangkau, mulai Rp5.000 per porsi.
Warung Kuncir Pak Tulis
Tempat ini terkenal dengan nasi goreng dan nasi mawut yang lezat. Buka sejak pukul 17.00, Warung Kuncir menjadi pilihan tepat bagi yang ingin menikmati hidangan malam dengan suasana tradisional.
Sego Liwet Bakar Kemangi
Nasi bakar kemangi dengan isian beragam—seperti ayam, tuna, cumi, atau teri—menjadi favorit pengunjung. Dibungkus daun pisang dan dibakar arang, aromanya smoky dan menggugah selera.
Wisata Kuliner Murah di Malang
Pasar Oro-Oro Dowo menawarkan banyak pilihan kuliner dengan harga ramah kantong. Beberapa rekomendasi terbaik:
Bakso Goreng Bagoplek
Dibanderol Rp3.500 per biji, bakso goreng ini renyah di luar dan lembut di dalam. Antrean panjang kerap terjadi karena banyak pembeli yang ingin mencicipi kelezatannya.
Kue lumpur dengan tekstur lembut dan topping beragam ini dijual seharga Rp6.000. Proses pembuatannya unik—setelah matang, kue dibalik hingga berwarna kecokelatan.
Cenil dan Lupis Hj Mistiani
Kudapan tradisional ini terdiri dari cenil, lupis, ketan hitam, dan parutan kelapa dengan siraman gula jawa. Harganya sangat terjangkau, cocok untuk yang ingin mencicipi jajanan tempo dulu.
Jajanan Tradisional Pasar Oro-Oro Dowo
Onde-onde Sukun Bu Eddy
Resep turun-temurun sejak 1980-an membuat onde-onde ini tetap laris. Adonan wijen digoreng hingga kecokelatan, menghasilkan tekstur renyah dan isi manis yang legit.
Nasi Buk Bu Supina
Hidangan khas Madura ini terdiri dari nasi buk dengan aneka lauk seperti dendeng kelapa dan peyek teri. Harganya mulai Rp8.000, cocok untuk sarapan atau makan siang.
Gudeg Dewi Ayu
Gudeg dengan rasa manis-gurih ini disajikan dalam kendi antik, menambah kesan nostalgia. Ditemani dawet cincau ijo, hidangan ini pas untuk pencinta kuliner Jawa.
Tips Berkunjung ke Pasar Oro-Oro Dowo
- Waktu terbaik berkunjung: Pagi hari (06.00–10.00) untuk sarapan atau sore hingga malam (16.00–22.00) untuk kuliner malam.
- Bawa uang tunai: Sebagian pedagang belum menerima pembayaran digital.
- Datang lebih awal: Beberapa lapak seperti Martabak Mini Mas Arief dan Bakso Goreng Bagoplek kerap kehabisan stok.
Pasar Oro-Oro Dowo Malang adalah destinasi kuliner yang memadukan tradisi dan cita rasa autentik. Dari makanan berat hingga camilan, semuanya bisa dinikmati dengan harga terjangkau. Jadi, kuliner mana yang paling ingin kamu coba?
Baca Juga: Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi: Pesona Memukau yang Wajib Dikunjungi di 2025!